SIBERDBN.COM, MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyatukan langkah seluruh pihak untuk mempercepat penurunan angka stunting secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dalduk KB P3A) Barito Utara, Silas Patiung, mengatakan prevalensi stunting di daerah itu masih cukup tinggi, yakni 20,4 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.
“Kita harus bekerja bersama untuk menurunkan angka stunting sesuai target nasional. Angka kita masih 20,4 persen, dan ini menjadi perhatian bersama agar ke depan terus menurun,” kata Silas dalam rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten, Kamis (18/9/2025).
Sekretaris Daerah Barito Utara, Muhlis, menegaskan stunting merupakan masalah serius yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena itu, percepatan penanganan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
“Percepatan penurunan stunting adalah investasi utama untuk mewujudkan SDM yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing,” ujarnya.
Menurut Muhlis, Pemkab Barito Utara telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting dengan sejumlah langkah strategis, mulai dari pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0–59 bulan, hingga pemberian makanan tambahan bagi keluarga berisiko stunting.
Ia juga mengajak masyarakat, lembaga pemerintah, dan swasta untuk meningkatkan kesadaran gizi, memanfaatkan layanan kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik.
“Melalui rapat ini, kami harap ada komitmen bersama untuk merumuskan strategi yang tepat sasaran sehingga target penurunan stunting dapat tercapai,” kata Muhlis.
Editor: Tim Redaksi
Comment