SIBERDBN.COM, KUALA KAPUAS – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran didampingi Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, Bupati Kapuas HM Wiyatno, dan Wakil Bupati Dodo melaksanakan Panen Raya Padi di Kecamatan Tamban Catur, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Tengah.
Turut hadir Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalteng dan Kabupaten Kapuas, jajaran Pemprov Kalteng, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Usis I. Sangkai, pejabat Pemkab Kapuas, Camat Tamban Catur Rustamadji, Camat Kapuas Kuala Rahmadiansyah, Camat Bataguh Syuryadin, para kepala desa dari empat kecamatan sekitar, serta mahasiswa KKN dari UPR dan STAI.
Dalam sambutannya, Bupati Kapuas HM Wiyatno menyampaikan bahwa di hamparan sawah lokasi kegiatan terdapat 339 hektare tanaman padi yang siap dipanen. Desa Warnasari sebagai titik pelaksanaan panen raya merupakan sebagian kecil dari areal sentra penyangga pangan bagi Kalimantan Tengah yang dimiliki Kabupaten Kapuas.
Ia menambahkan, Kecamatan Tamban Catur adalah salah satu sentra produksi padi terbesar di Kapuas, dengan luas tanam mencapai 4.954 hektare. Dari luasan tersebut diperkirakan menghasilkan 15.460 ton gabah kering giling atau setara 10.049 ton beras, didominasi varietas siam lokal dan padi unggul, dengan indeks pertanaman menuju 200.
Sebagai salah satu daerah yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan nasional, Kabupaten Kapuas memiliki lahan baku sawah seluas 45.012 hektare berdasarkan data ATR/BPN. Pada tahun 2025 target luas tanam mencapai 80.000 hektare, dan hingga kini telah terealisasi 62.377,4 hektare atau 78 persen dari target.
Program strategis yang tengah dijalankan meliputi optimalisasi lahan (Oplah) seluas 2.990 hektare dan cetak sawah rakyat seluas 40.799 hektare. Program Oplah ditujukan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas melalui pembangunan tata air mikro, sementara cetak sawah rakyat menambah luas baku sawah Kapuas.
Di Kecamatan Tamban Catur, hingga 7 Agustus 2025 realisasi tanam telah mencapai 68 persen atau 4.954 hektare dari target 7.200 hektare. Bupati mengajak para petani, penyuluh pertanian lapangan, dan dinas terkait untuk terus bekerja keras mencapai target tersebut.
Pada tahun 2025 pemerintah juga menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa 25 unit combine harvester dan 10 unit rotavator yang telah diserahkan kepada brigade pangan dan kelompok tani. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat produktivitas dan mendukung program pangan nasional.
Bupati Wiyatno menegaskan bahwa Kabupaten Kapuas saat ini mengalami surplus beras lebih dari 50 persen dari total produksinya dan menjadi kontributor terbesar penyedia pangan di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data tahun 2024, Kabupaten Kapuas menyumbang 51.765 ton beras atau 23 persen dari total kebutuhan beras di provinsi.
“Prestasi ini patut kita apresiasi dan terus kita tingkatkan. Dengan ketekunan, tekad yang kuat, serta kerja sama semua pihak, kita mampu mewujudkan swasembada pangan nasional. Semoga kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat memaksimalkan potensi lahan yang kita miliki demi kesejahteraan masyarakat, sehingga Kabupaten Kapuas semakin dikenal sebagai lumbung pangan, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” ujar Bupati.
Editor : Tim Redaksi



Comment