SIBERDBN.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Firman Soebagyo, menyoroti fenomena pengibaran bendera Jolly Roger simbol bajak laut dalam manga populer Jepang One Piece yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.
Bendera tersebut berwarna hitam dengan gambar tengkorak mengenakan topi jerami, yang dalam cerita One Piece melambangkan kebebasan dan perlawanan terhadap sistem yang dianggap menindas. Namun, menurut Firman, pengibaran simbol tersebut di ruang publik bisa ditafsirkan sebagai bentuk provokasi terhadap pemerintahan.
“Ini cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan, tidak boleh,” ujar Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Firman meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas masyarakat yang masih mengibarkan bendera tersebut. Ia bahkan menyebut tindakan itu bisa mengarah pada dugaan makar.
“Jelas ini bagian dari provokasi yang merugikan bangsa dan negara. Ini tidak boleh. Oleh karena itu, ini bisa masuk kategori makar. Maka harus ditindak tegas,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar pihak-pihak yang terlibat diperiksa lebih lanjut guna mengetahui motif serta kemungkinan adanya aktor di balik aksi tersebut.
“Minimal mereka diinterogasi, ditanyakan siapa yang menyuruh, apa motivasinya, dan kemudian dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Dalam dunia One Piece, bendera Jolly Roger menjadi lambang idealisme kebebasan para bajak laut yang menolak tunduk pada aturan pemerintah dunia yang digambarkan represif. Namun, pengibaran bendera ini di dunia nyata memicu perdebatan, terutama ketika dikaitkan dengan simbol perlawanan terhadap negara.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait tindak lanjut terhadap fenomena ini.
Sumber : Kumparan
Editor : Tim Redaksi
Comment