Pemkab Kapuas Ekspos Laporan Akhir Kajian Produk Unggulan Daerah

Pemkab Kapuas Ekspos Laporan Akhir Kajian Produk Unggulan Daerah

SIBERDBN.COM, KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) menggelar Ekspose Laporan Akhir Kajian Penyusunan Produk Unggulan Daerah. Acara ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Kabupaten Kapuas, Kusmiatie, bertempat di Aula Bapperida Kapuas, Jumat (7/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Asisten II Kusmiatie membacakan sambutan Bupati Kapuas yang menegaskan bahwa penyusunan dokumen produk unggulan daerah merupakan inisiatif strategis pemerintah daerah untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia.

“Penyusunan dokumen ini selaras dengan perwujudan Asta Cita No. 5, yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta Asta Cita No. 6, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” tegasnya.

Asisten II menjelaskan bahwa penyusunan dokumen telah memasuki tahap laporan akhir, dan pertemuan tersebut menjadi bagian penting dari proses perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, komprehensif, serta menggunakan pendekatan strategis partisipatif.

Pemkab Kapuas secara konsisten melibatkan berbagai pemangku kepentingan sejak tahap awal. Pendekatan partisipatif ini dirancang agar seluruh pihak dapat berperan mulai dari penggalian isu strategis, pemetaan hilirisasi produk unggulan, hingga perumusan kebijakan dan strategi pengembangan.

“Tujuannya adalah agar capaian kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas melalui hilirisasi produk unggulan dapat dipetakan secara terarah, efektif, efisien, dan berdaya guna,” lanjutnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kapuas juga terus memberikan dukungan dalam memperkuat ekosistem produk unggulan daerah. Bentuk dukungan tersebut antara lain bantuan bagi pelaku usaha sektor kerajinan/dekorasi, Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta usaha lainnya, termasuk pembentukan jaringan usaha dan pembukaan peluang ekonomi di tingkat lokal.

Prioritas ini didasarkan pada peran strategis IKM dalam penguatan ekonomi nasional, penanggulangan kemiskinan, dan penciptaan lapangan pekerjaan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan penuh ketidakpastian.

“Perlu kita perhatikan bahwa produk turunan yang bernilai ekonomis membutuhkan budaya produktif, inovatif, dan kolaboratif. Harus terbangun pergeseran dari budaya konsumtif ke budaya industri dan kewirausahaan,” tutupnya.

Editor : Tim Redaksi

Share This Article
Leave a Comment
Exit mobile version