Gubernur Kalsel Terima Sertifikat UNESCO Global Geopark (UGGp) Meratus dari UNESCO

4 Min Read
Gubernur Kalsel Terima Sertifikat UNESCO Global Geopark (UGGp) Meratus dari UNESCO . Foto: Adpim Kalsel

SIBERDBN.COM, PARIS – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhidin, secara resmi menerima sertifikat Geopark Meratus sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp), Senin (2/6/2025) di Paris, Prancis. Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, dan turut disaksikan Duta Besar RI untuk Prancis, Mohamad Oemar, serta sejumlah pejabat Pemprov Kalsel.

Turut mendampingi Gubernur H Muhidin, Ketua Harian Geopark Meratus yang juga Staf Ahli Menteri KLHK, Hanifah Dwi Nirwana. Momentum ini menandai pencapaian bersejarah bagi Kalimantan Selatan setelah perjuangan panjang menuju pengakuan internasional.

Dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, diketahui bahwa sebanyak 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO menyetujui 16 geopark baru sebagai bagian dari UGGp dalam sidang yang digelar pada September dan Desember 2024 lalu. Dengan pengakuan ini, Indonesia kini memiliki total 12 geopark berstatus UGGp, termasuk Geopark Meratus dan Geopark Kebumen yang baru diresmikan.

Muhidin menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Ia menekankan bahwa penyerahan sertifikat ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kerja besar untuk menjaga dan memajukan kawasan Geopark Meratus.

“Ini adalah babak baru, bukan akhir. Tugas besar masih menanti agar Geopark Meratus terus memenuhi standar internasional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ucapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya promosi Geopark Meratus di kancah internasional. Kepada Dubes RI untuk Prancis, Mohamad Oemar, Muhidin menyampaikan harapan agar Geopark Meratus dapat dikenal lebih luas dan menjadi tuan rumah dalam event-event internasional.

“Saya berbincang dengan Dubes Oemar bahwa kita harus lebih gencar mempromosikan kawasan Geopark Meratus agar menjadi destinasi wisata kelas dunia dan bisa menjadi tuan rumah dalam kegiatan geopark internasional mendatang,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Hanifah Dwi Nirwana memaparkan kekayaan Geopark Meratus, mulai dari rumah adat Banjar, pasar terapung, hingga keindahan alam Pegunungan Meratus yang menjadi daya tarik wisata dan warisan budaya Banua.

Di luar ruang acara, Gubernur Muhidin juga turut memperkenalkan kekayaan kuliner khas Kalsel seperti Kopi Aranio, kayu manis, dan jajanan tradisional lainnya yang turut dipamerkan di Paris.

Penetapan status ini merupakan hasil Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 pada 2–17 April 2025. Perjalanan panjang Geopark Meratus hingga diakui dunia tidak lepas dari upaya kolaboratif berbagai pihak, termasuk penyusunan dokumen dossier oleh Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) yang memuat filosofi, logo, rute, serta langkah konservasi.

Geopark Meratus mencakup 54 situs yang tersebar dalam empat rute: Barat, Utara, Timur, dan Selatan.

Rute Barat mencakup lokasi-lokasi ikonik seperti Pasar Terapung Lok Baintan, Museum Wasaka, Pulau Kembang, dan konservasi Bekantan.

Rute Utara mengusung tema “Mengikuti Suara Angin Menuju Keajaiban Dayak Meratus” dan mencakup situs seperti Danau Riam Kanan, Pulau Bekantan, Gunung Api Purba, dan Hutan Hujan Tropis Kahung.

Rute Selatan bertema “Sebuah Kilau Perjalanan Dari Hutan Hujan Tropis Menuju Intan” dengan situs unggulan seperti Taman Hutan Hujan Tropika, Museum Lambung Mangkurat, dan Kampung Jamu.

Rute Timur (yang belum dijelaskan secara lengkap dalam sumber) juga menjadi bagian integral dalam eksplorasi kawasan ini.

Dengan status baru sebagai UNESCO Global Geopark, Geopark Meratus diharapkan semakin berkembang sebagai destinasi wisata berkelanjutan, sekaligus menjadi pusat edukasi geologi, budaya, dan konservasi lingkungan.

Editor : Tim Redaksi

Share This Article
Leave a Comment
Exit mobile version