Wujudkan Tala Swasembada Pangan, Brigade Pangan Luncurkan Beras Kemasan 5 kilogram Merk Berasku

2 Min Read
Bupati Rahmat menerima beras kemasan diserahkan simbolis oleh Budi Ansyari selaku Bridge Pangan wilayah Asam-asam. Foto: Asep/siberdbn.com
siberdbn.com, PELAIHARI – Kepemimpinan Bupati Tanah Laut (Tala) H Rahmat Trianto berkomitmen mewujudkan Bumi Tuntung Pandang sebagai swasembada pangan semakin mendekati kenyataan, Selain gencar menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) kini juga mulai bermunculan produk pangan asal Kabupaten Tanah Laut.

Salah satunya produksi beras lokal sebagai bahan pokok utama yang diluncurkan oleh cluster usaha maju bersama Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

Beras kemasan 5 kilogram bermerek “Berasku” dengan berbagai jenis, Mayang Super, Unus Mutiara, Siam Madu, Siam Rukut, Siam Arjuna, Siam Pandak, IR Inpari, IR Ciherang dan IR Mekongga.

Dalam kesempatan saat temu Teknis Penyuluh Pertanian dengan penyaluran bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada Brigade Pangan se-Kabupaten Tanah Laut pada Rabu (16/04/2025) di Aula Hutan Jati Pelaihari.

Beras produk kemasan ini diserahkan secara simbolis ke Bupati Tanah Laut H Rahmat Trianto oleh Budi Ansyari selaku Bridge Pangan wilayah Asam-asam.

Budi mengatakan, pihaknya memproduksi beras padi unggul varietas Inpari 32 berasal dari para petani yang dikelola oleh Brigade Pangan Karya Mulia Tani Kreatif. Kemudian beras tersebut dikemas 5 kilogram untuk dijual olah cluster usaha maju bersama.

“Beras kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp 60rb dijual secara partai,” katanya.

Ia menjelaskan, penjualan beras kemasan cukup menjanjikan dan diminati pasaran dijual ke tempat pasar dan toko yang ada di wilayah Kabupaten Tanah Laut. Penjualan beras kemasan ini sangat banyak peminatnya, bahkan bahan baku gabahnya dikelola petani sendiri juga mencukupi untuk diproduksi.

Menurunnya, produksi beras kemasan ini tidak setiap hari melihat pesanan di pasarannya dulu. Sekali memproduksi bisa 1 tons sudah dilakukan pengemasan.

“Kalau stoknya sudah mulai habis baru kami produksi lagi untuk menjaga berasnya lebih bagus. Kalau untuk 1 tons beras terjual Kami dapat keuntungan sudah bersih mendapat 25 persen,” pungkasnya.

Editor : CAN

Share This Article
Leave a Comment
Exit mobile version